Selasa, 22 April 2008

KETRAMPILAN KONSELING

Gambaran Umum Konseling KRR

TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Pengertian, Jenis dan bentuk komunikasi
2. Arti, tujuan dan sasaran konseling KRR
3. Persyaratan konselor sebaya
4. Langkah dalam konseling KRR

1) Komunikasi adalah proses dimana seseorang mengirimkan pesan kepada orang lain, Pengiriman pesan itu biasanya dilakukan dengan menggunakan “Kata” atau “Bahasa”.

Jenis-Jenis Komunikasi
· Komunikasi massa adalah penyampaian pesan kepada kelompok besar, biasanya sebagian besar masyarakat/ populasi
· Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang (berbicara dalam hati)
· Komunikasi interpersonal adalah interaksi dinamis antara satu orang ke orang lain, bersifat dua arah, secara verbal dan non verbal.

2) Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan masalah melalui pemahaman tentang fakta-fakta dan perasaan yang terlibat di dalamnya.
Konseling KRR adalah suatu proses tatap muka dimana seorang konselor membantu kliennya untuk memuaskan masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya.
Harus terjadi :
· Hubungan saling percaya
· Komunikasi yang terbuka
· Pemberdayaan klien agar mampu mengambil keputusannya sendiri
· Mendorong dan membantu klien dan menetukan jalan keluar atas persoalan yang dihadapi.
· Bila terlihat puas, ucapan salam penutup, jika tidak tawarkan klien untuk mengatur pertemuan selanjutnya.

Siapa saja yang membutuhkan konseling KRR ??
Semua orang, tidak terbatas dengan usia dan jenis kelamin yang mengalami masalah sehubungan dengan kesehatan Reproduksinya. Misalnya:
Kelompok remaja
Klien dengan kehamilan yang tidak diinginkan
Orang dengan HIV AIDS (ODHA)
Kelompok Lansia

3) Apa saja persyaratan menjadi konselor sebaya
· Berpengalaman sebagai pendidik sebaya
· Mempunyai minatyang sungguh-sungguh untuk membantu klien
· Terbuka pada pendapat orang lain
· Menghargai dan menghormati klien
· Peka terhadap perasaan orang dan mampu berempati
· Dapat dipercaya dan mampu memegang rahasia
· Pendidikan minimal setingkat SLA

Pengetahuan dan ketrampilan apa yang harus dimiliki seorang konselor sebaya
a) Memiliki pengetahuan mengenai :
· Organ-organ reproduksi dan fungsinya masing-masing.
· Proses terjadinya kehamilan
· Bahaya aborsi yang tidak aman
· Jenis-jenis kontrasepsi beserta cara pakai/ kerja dan efek sampingnya.
· Jenis-jenis penyakit menular seksual (PMS)

Ketrampilan yang harus dimiliki seorang Konselor.
1. Mampu membina suasana yang aman, nyaman dan dapat menimbulkan rasa percaya klien terhadap konselor.
2. Mampu melakukan komunikasi Interpersonal yaitu hubungan timbal balik, bercirikan :
Ø Komunikasi dua arah
Ø Perhatian pada aspek verbal dan non verbal
Ø Sikap mendengar yang efektif
Ø Penggunaan pertanyaan untuk menggali informasi

Tempat konseling
Dimana konseling KRR dilakukan ??
Konseling dapat dilakukan dimana saja dengan syarat sebagai berikut :
· Terjamin “Privacy”
· Nyaman, tidak bising
· Tenang

D. Langkah dan konseling KRR
SA. Beri salam kepada klien sambil menyambut kedatangannya dan memberi perhatian (menciptakan hubungan)
T. Ajukan pertanyaan untuk mengetahui kebutuhan, perasaan klien tentang masalah KRR yang dihadapi
U. uraikan hal-hal yang berkaitan dengan KRR, hindari pemberian informasi yang terlalu rinci.
TU. Bantu klien untuk menyambut keputusan yang diinginkan
J. Jelaskan secara rinci mengenai alternatif/ pemecahan masalah yang telah dipilih oleh klien
U. rencanakan kunjungan ulang atau rujuk ketempat pelayanan konseling lain bila diperlukan.


Tahapan konseling
Apa saja langkah-langkah konseling.
· Mengucapkan salam
· Mempersilahkan klien duduk
· Menciptakan situasi yang membuat klien merasa nyaman
· Mengajukan pertanyaan maksud dan tujuan klien mendatangi konselor
· Berikan informasi setepat dan sejelas mungkin
· Mendorong dan membantu klien dan menentukan jalan keluar atas persoalan yang dihadapinya
· Bila terlihat puas, ucapkan salam penutup, jika tidak tawarkan klien untuk mengatur pertemuan selanjutnya.

KETRAMPILAN DALAM KONSELING KRR

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan cara melakukan observasi dan memantapkan hubungan baik.
2. Menjelaskan pengertian mendengar aktif
3. Menjelaskan pengertian bertanya yang efektif
4. Membantu klien dalam mengambil keputusan

1). Observasi tingkah laku verbal dan non verbal
a) Tingkah laku non verbal.
Bahasa tubuh, tatapan mata, nada/ intonasi suara, tempo bicara, posisi tubuh, ekspresi wajah.
b) Tingkah laku verbal.
Semua suara-suara bermakna dari konselor/ klien termasuk ungkapan
c) Kesenjangan.
Ketidak sesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal.

Memantapkan hubungan baik.
1. Menerima klien apa adanya
2. Menjalin kerja sama dengan klien
3. Memberi respon positif, pujian dan dukungan
Contoh :
a. Hari ini kamu kelihatan segar sekali
b. Kamu sudah memilih keputusan yang tepat untuk merencanakan masa depanmu.

2). Mendengar aktif
A. Merupakan proses aktif yang membutuhkan partisipasi aktif dari yang mendengarkan.
B. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
C. Mendengarkan dengan usaha untuk untuk memahami sudut pandang orang yang bicara.
D. Mendengarkan dengan usaha memahami perasaan yang tersurat maupun tersirat.

Refleksi perasaan
Mengungkapkan perasaan klien yang teramati konselor yang berasal dari nada suara, raut wajah dan bahasa tubuh klien maupun dari hal-hal yang tersirat dari kata-kata verbal klien

Refleksi Isi
Menyatakan kembali ucapan pesan klien dengan menggunakan kata-kata klien, dengan cara meringkas dan memperjelas inti ucapan yang baru dikaatakan klien.

Tips mendengar aktif
1. Terima klien apa adanya, hargai klien sebagai individu yang berbeda dari individu lainnya.
2. Dengarkan apa yang dikatakan klien dan juga bagaimana ia mengatakan hal itu, perhatikan intonasi suara, ekspresi wajah dan gerakan-gerakan tubuh
3. Tempatkan diri pada posisi klien selama mendengarkan
4. Beri waktu pada klien untuk berpikir, bertanya dan berbicara
5. Dengarkan klien dengan seksama, jangan berpikir apa yang akan anda katakan selanjutnya.
6. Lakukan pengulangan/ refleksikan apa yang anda dengar
7. Duduk menghadap klien dengan nyaman, hindari gerakan yang mengganggu, tatap dan perhatikan klien ketika berbicara.
8. Tunjukan perhatian verbal (hmm, yaa, lalu, terus, dsb) dan non verbal (sesekali mengangguk)

III. Bertanya Yang Efektif
Jenis Pertanyaan

JENIS

KEGUNAAN

CONTOH

Pertanyaan tertutup

Untuk menanyakan riwayat hidup dan pribadi

a. Sudah berapa lama kamu kecanduan rokok?
b. Apakah kamu bersekolah?

Pertanyaan terbuka

Untuk mempelajari perasaan, kepercayaan dan pengetahuan klien

a.“Bagaimana perasaan kamu sekarang ?”
b.“Bagaimana pendapat pacarmu dengan keputusan kamu untuk menggugurkan kandungan ?”

Pertanyaan mendalam

Untuk menanggapi pertanyaan klien

a.“Kamu tadi mengatakan bahwa kamu pernah kecanduan narkoba, bisa kamu ceritakan lebih lanjut”
b.“Apakah maksud kamu dengan impian menakutkan ini”






Tips bertanya efektif :
a. Gunakan Intonasi secara yang menunjukan perhatian, minat dan keakraban.
b. Gunakan Kata – kata yang dipahami klien.
c. Ajukan pertanyaan satu persatu. Tunggu jawaban dengan penuh minat, jangan menentang.
d. Gunakan kata-kata yang mendorong klien tetap berbicara.
e. Hindari penggunaaan kata tanya “ mengapa” karena kemungkinan klien dapat merasa disalahkan.
f. Hindari pertanyaan yang mengeraskan.
g. Gunakan “pertanyaan terbuka” karena lebih efektif dari pada pertanyaan tertutup.

IV. Membantu Klien dalam Pengambilan Keputusan :
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan
a. Rasio Lokal.
Didasarkan pada pengetahuan dan penalaran. Orang bisa memutuskan semata berdasarkan informasi yang dipahaminya dengan berbagai konsekuensi yang masuk akal baginya.
b. Pertimbangan Praktis
Didasarkan pada pertimbangan kepraktisan dalam menjalankan pilihan/keputusan. Orang menilai potensi, kemampuan dan kepercayaan dirinya dalam menindak lanjuti dsb.
Keadaan Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami tubuh seperti rasa sakit, tidak nyaman. Orang akan menghindari pilihan yang menimbulkan rasa sakit dan cenderung memilih sesuatu yang memberikan rasa nyaman.
Emosi
Didasarkan pada perasaan. Orang akan bereaksi terhadap suatu situasi secara subyektif. Demikian pula dalam membuat pilihan.
Hubungan Interpersonal
Didasarkan pada hubungan sosial yang terkait dengan kepututsan dsb Keputusan yang dapat merusak hubungan sesorang dengan orang lain yang dianggap penting akan cenderung dihindari.
Kondisi Struktural
Didasarkan pada lingkup Sosial, Ekonomi dan Politik. Lingkungan luas ini bisa mendukung atau menolak suatu keputusan yang diambil sesorang.

Tidak ada komentar: